Usai Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Jokowi Tetap Unggul
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat,
Charta Politica merilis hasil survei nasional mengenai elektabilitas
calon presiden pasca deklarasi Prabowo Subianto menjadi calon presiden
di pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih jauh di atas Prabowo.
Elektabilitas Prabowo sebagai capres tercatat sebesar 23,3 persen. Sedangkan Jokowi masih di posisi atas dengan angka 51,2 persen.
Charta politica pun membandingkan hasil tersebut dengan hasil survei
dari Litbang kompas, dimana Jokowi mendapatkan angka 55,9 persen dan
Prabowo 14 persen.
"Artinya, kalau kita lihat ada tendensi kenaikan dari angka 14 persen
hasil survei Litbang kompas sebelumnya terhadap Prabowo, ini 2 hari
setelah 11 April setelah deklarasi internal Prabowo," ungkap Direktur
Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, di Jakarta, Senin
(21/5/2018).
Menurut Yunarto, peristiwa deklarasi internal Prabowo memang cukup
berpengaruh dan berimplikasi terhadap naiknya elektabilitas Ketua Umum
Partai Gerindra tersebut. Namun, lanjut dia, penurunan Jokowi setelah
deklarasi Prabowo pun tidak signifikan.
Kelima nama yang diperkirakan jadi lawan Jokowi adalah Gatot Nurmantyo sebesar 5,5 persen, Anies Baswedan 3,4 persen,
Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen. "Ada juga M. Jusuf Kalla 2,0 persen
dan Muhaimin Iskandar 0,6 persen, sedangkan 11,5 persen tidak menjawab
atau tidak tahu," ujarnya.
"Penurunan di Jokowi apakah signifikan? Tidak, tapi di Prabowo
sedikit signifikan. Berarti ada pengaruh, membuat elektabilitasnya
cenderung ngaruh," kata dia.
Di luar kedua nama tersebut, terdapat 5 nama lainnya yang masuk dalam
daftar capres, meski elektabilitas mereka di bawah angka 6 persen.
Jika Hanya Jokowi dan Prabowo Bertarung, Hasilnya...
Pengamat politik ini juga menuturkan, dalam suvei pihaknya juga
melakukan simulasi seandainya pemilu presiden hanya diikuti 2 nama yakni
Jokowi dan calon lain selain Prabowo. Hasilnya, responden memilih
Jokowi hingga di sekitar angka 64 persen.
Sedangkan jika pilpres hanya diikuti oleh Jokowi dan Prabowo, yang
unggul adalah Jokowi dengan angka 58,8 persen dan Prabowo 30,0 persen.
"Petarung paling kuat yang bisa menyaingi Pak Jokowi, tetap paling kuat Pak Prabowo," ucap Yunarto.
"Jika Jokowi melawan AHY, AHY dapat 14,7 persen, jika dengan Anies
Baswedan, Anies dapat 18,9 persen, dengan Gatot Nurmantyo, Gatot dapat
18,0 persen. Jokowi tetap angkanya di sekitar 64 persen," sambung dia.
Survei ini digelar pada 13–19 April 2018, dengan metode wawancara tatap muka secara langsung menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah responden 2.000 orang, yang tersebar di 34 Provinsi dengan
metode acak bertingkat (multistage random sampling) serta margin of
error sebesar +/- 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SELAMAT DATANG DI DBSBET
SITUS JUDI ONLINE TERPECAYA & TERBESAR SE ASIA
PROMO Besar besaran hanya buat 100 member baru ^ ^
Buruan Daftar!!
DBSBET : DEPO 50rb BONUS 50rb
DOMINO LIVE : DEPO 20rb GRATIS 20RB
Ayo bergabung klik : http://bit.ly/2HXhPyw & http://bit.ly/2I2sd3Y
JANGAN LUPA YA DI DAFTAR DI SITUS DBSBET MAKASIH... Bosku ^ ^
bbm : e3428d01
wechat : DBSBET
whatsaap : +855973650296
fb : Lauren sia
Games : #poker #casino #togel # gd88 #keno5 #slot
Salam Hoki Bosku ^ ^
0 komentar:
Posting Komentar